040. KAFAROT JIMA' SIANG RAMADLAN DITUNDA BERTAHUN-TAHUN
Pada tahun 2015 teman saya melalukan hubungan pasutri pada siang hari di bulan romadlon sebanyak empat kali pada hari yang berbeda. Sampai sekarang kafarotnya belum juga dilaksanakan, karena memang tidak tahu.
Pertanyaan:
1. Apakah kafarotnya akan berlipat juga jika tidak kunjung dilaksanakan hingga datang romadlon berikutnya?
2. Jika dia tidak mengerti agama apakah dia masih wajib kafarot?
NB:
Dia tinggal di daerah mayoritas muslim, ditengah kampung muslim, banyak ulama disana.
Terimakasih.
Jawaban:
1. Tidak berlipat. Namun apabila puasa ramadlan juga tidak diqadlak hingga ramadlan berikutnya, maka selain kafarat, dia juga wajib bayar fidyah karena mengakhirkan qadlak ramadlan sesuai pendapat yang muttajih menurut Imam Ibnu Hajar.
2. Tetap wajib, karena ketidaktahuannya dianggap ceroboh, mengingat dia berada di daerah yg ada ulama'nya.
Referensi:
Pertanyaan:
1. Apakah kafarotnya akan berlipat juga jika tidak kunjung dilaksanakan hingga datang romadlon berikutnya?
2. Jika dia tidak mengerti agama apakah dia masih wajib kafarot?
NB:
Dia tinggal di daerah mayoritas muslim, ditengah kampung muslim, banyak ulama disana.
Terimakasih.
Jawaban:
1. Tidak berlipat. Namun apabila puasa ramadlan juga tidak diqadlak hingga ramadlan berikutnya, maka selain kafarat, dia juga wajib bayar fidyah karena mengakhirkan qadlak ramadlan sesuai pendapat yang muttajih menurut Imam Ibnu Hajar.
2. Tetap wajib, karena ketidaktahuannya dianggap ceroboh, mengingat dia berada di daerah yg ada ulama'nya.
Referensi:
*تحفة المحتاج ٣ / ٤٤٥*
(ﻗﻮﻟﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺘﻦ ﻟﺰﻣﻪ ﺇﻟﺦ) ﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺒﺎﺏ ﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻮﺟﺐ ﻓﻄﺮﻩ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﺷﺮﺣﻪ *ﺃﻣﺎ ﺇﺫﺍ ﺃﻭﺟﺐ ﻓﻄﺮﻩ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﻓﻠﺎ ﻓﺪﻳﺔ ﻛﻤﺎ ﺭﺟﺤﻪ ﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﺣﻴﺚ ﻗﺎﻝ ﻫﻨﺎ ﺇﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻓﻄﺮﻩ ﻣﻮﺟﺒﺎ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﻛﺎﻟﺠﻤﺎﻉ ﻭﻟﻢ ﻳﻘﺾ ﺣﺘﻰ ﺩﺧﻞ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﺁﺧﺮ ﻓﻬﻞ ﻳﻠﺰﻣﻪ ﻟﻠﺘﺄﺧﻴﺮ ﻓﺪﻳﺔ ﻓﻴﻪ ﺟﻮﺍﺑﺎﻥ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮ ﺃﻧﻪ ﻟﺎ ﻳﻠﺰﻣﻪ; ﻟﺄﻧﻪ ﻗﺪ ﻟﺰﻡ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﻓﻠﺎ ﻳﺠﺘﻤﻊ ﺍﺛﻨﺎﻥ ﻭﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻳﻠﺰﻣﻪ; ﻟﺄﻥ ﺍﻟﻔﺪﻳﺔ ﻟﻠﺘﺄﺧﻴﺮ ﻭﺍﻟﻜﻔﺎﺭﺓ ﻟﻠﻬﺘﻚ ﺍﻩ ﻭﺍﻟﺬﻱ ﻳﺘﺠﻪ ﻫﻮ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ* ﺇﻟﺦ ﺍﻩ.
*حاشية العبادي على تحفة المحتاج*
ﻗﺎﻝ ﻓﻲ اﻟﻌﺒﺎﺏ ﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻮﺟﺐ ﻓﻄﺮﻩ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﻭﻗﺎﻝ اﻟﺸﺎﺭﺡ ﻓﻲ ﺷﺮﺣﻪ ﻭﺃﻣﺎ ﺇﺫا ﺃﻭﺟﺐ ﻓﻄﺮﻩ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﻛﺎﻟﺠﻤﺎﻉ ﻓﻼ ﻓﺪﻳﺔ ﻛﻤﺎ ﺭﺟﺤﻪ اﻟﻘﺎﺿﻲ ﻣﻦ اﺣﺘﻤﺎﻟﻴﻦ ﻭاﻟﺬﻱ ﻳﺘﺠﻪ ﻫﻮ اﻟﺜﺎﻧﻲ ﻭﻣﻦ ﺛﻢ ﺃﻃﻠﻖ اﻟﺸﻴﺨﺎﻥ ﻭﻏﻴﺮﻫﻤﺎ اﻟﻠﺰﻭﻡ ﻭﻟﻢ ﻳﻌﺘﺪﻭا ﺑﺘﺮﺟﻴﺢ اﻟﻘﺎﺿﻲ اﻟﻤﺬﻛﻮﺭ اﻧﺘﻬﻰ اﻩـ ﺳﻢ (ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻻ ﻳﻌﺮﻑ ﻟﻬﻢ ﻣﺨﺎﻟﻒ) ﺃﻱ: ﻓﺼﺎﺭ ﺇﺟﻤﺎﻋﺎ ﺳﻜﻮﺗﻴﺎ
*الفقه الإسلامي وادلته*
والفدية والكفارة والنذر وقتها العمر كله، والأولى التعجيل بقدر الإمكان وأن تكون الفدية في رمضان، لأن الثواب فيه أكثر. ويرى الحنابلة أن النذر والكفارة واجبان على الفور؛ لأنه مقتضى الأمر.
*بشرى الكريم*
ولا" تجب الكفارة "على من جامع" أي وطئ ولم يفسده صومه كأن جامع "ناسيًا" أو جاهلًا وقرب إسلامه أو نشأ ببادية بعيدة عن العلماء "أو مكرهًا" لعذرهما "
*الشرح:*
(ولا على من) أي: واطئ لم يفسد صومه، كأن (جامع ناسياً) للصوم أو جاهلاً بالحرمة لنحو قرب عهده بالإسلام (أو مكرهاً)؛ إذ صومهم لا يبطل بذلك؛ لعذرهم، بل لا كفارة عليهم وإن قلنا: إن ذلك مفسد؛ لانتفاء الإثم.
ولو علم تحريم الجماع وجهل الكفارة به .. وجبت قطعاً.
Komentar
Posting Komentar