Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

095. PENGHUNI SURGA SAAT INI

Assalamualaikum Izin bertanya. Apakah saat ini surga dan neraka sudah ada penghuninya? *Jawaban:* Dalam beberapa riwayat dan literatur klasik disebutkan bahwa arwah orang-orang sholeh dan orang yang mati syahid telah ada di dalam surga, sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa surga dan neraka telah ada penghuninya. *Referensi:* *صحيح مسلم (4/ 2096)* حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ أَبِي رَجَاءٍ الْعُطَارِدِيِّ، قَالَ: سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ، يَقُولُ: قَالَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ، وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ»، .  *الفتاوى الفقهية الكبرى، ج ٢، ص ٧* (‍ﻭ‍ﺳ‍‍ﺌ‍‍ﻞ‍) ‍ﻧ‍‍ﻔ‍‍ﻊ‍ ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﻠ‍‍ﻪ‍ ‍ﺑ‍‍ﻪ‍ ‍ﺃ‍ﻳ‍‍ﻦ‍ ‍ﺗ‍‍ﻜ‍‍ﻮ‍ﻥ‍ ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﺮ‍ﻭ‍ﺡ‍ ‍ﻣ‍‍ﻘ‍‍ﻴ‍‍ﻤ‍‍ﺔ ‍ﺑ‍‍ﻌ‍‍ﺪ ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﺴ‍‍ﺆ‍ﺍ‍ﻝ‍. (‍ﻓ‍‍ﺄ‍ﺟ‍‍ﺎ‍ﺏ‍) ‍ﺑ‍‍ﻘ‍‍ﻮ‍ﻟ‍‍ﻪ‍ ‍ﺫ‍ﻛ‍‍ﺮ ‍ﺍ‍ﺑ‍‍ﻦ‍ ‍ﺭ‍ﺟ‍‍ﺐ‍ ‍ﺃ‍ﻥ‍ ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﺄ‍ﻧ‍‍ﺒ‍‍ﻴ‍‍ﺎﺀ - ‍ﺻ‍‍ﻠ‍‍ﻮ‍ﺍ‍ﺕ‍ ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﻠ‍‍ﻪ‍ ‍ﻭ‍ﺳ‍‍

094. AIR SISA WUDLU' YANG JATUH KE GAYUNG

Apakah tetesan air basuhan wajib dalam wuduk yang jatuh ke air dalam gayung menyebabkan air mustakmal? *Jawaban:* Tidak menjadikan air mustakmal, hanya saja, jika air yang menetes tersebut diperkirakan seandainya memiliki rasa, bau, dan warna, bisa menyebabkan air dalam gayung berubah banyak, maka air dalam gayung dihukumi air berubah dan tidak boleh dipakai untuk bersesuci. Namun bila diperkirakan tidak berubah, maka hukumnya tetap mensucikan sehingga boleh dipakai bersesuci. *Catatan:* ✅ Hukum memperkirakan ini sunnah tidak wajib. Sehingga bila tanpa diperkirakan terlebih dulu langsung dipakai, maka wuduknya sah. ✅ Cara memperkirakannya adalah air mustakmal tersebut diperkirakan berupa benda cair lain yang memiliki sifat tidak terlalu jauh (وسط), semisal dalam rasa pakai perasan buah anggur, dalam warna pakai warna perasan delima, dan dalam bau pakai bau air susu kambing. *Referensi:* *حاشية البجيرمي على الخطيب، ج ١، ص ٨٦*  ﻭﺳﻮاء ﻛﺎﻥ اﻟﺘﻐﻴﺮ ﺣﺴﻴﺎ ﺃﻡ ﺗﻘﺪﻳﺮﻳﺎ ﺣﺘﻰ ﻟﻮ ﻭﻗﻊ ﻓﻲ

093. HUKUM MENGEMUDI TANPA MEMILIKI SIM

Assalamualaikum.... Bagaimana hukum mengemudi bagi yang tidak punya SIM?. *Catatan:* *PERSYARATAN PENGEMUDI* *Pasal 77* (1) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan. *Pasal 281 UU LLAJ:* “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).” *Jawaban:* Karena ada aturan pemerintah yang mengharuskan pengemudi untuk memiliki SIM, maka hukumnya haram dzahiran, karena aturan yang dibuat pemerintah tersebut wajib dipatuhi dzahiran dalam artian tidak berdosa meski tidak memiliki SIM asalkan memiliki kecapan mengemudi dan faham aturan lalu lintas sebagaimana pendapat Syaikh Syarwani. Namun demikian pemerintah tetak berhak untuk melakukan penindakan jika didapati p

092. WANITA BERZINA TIDAK WAJIB ISTIBRA'

Assalamualaikum... Ada seorang perempuan menikah karena perjodohan orang tua dan sebelum menikah kurang satu minggu dia berhubungan badan dengan pacarnya. Apakah perempuan ini wajib istibro' apa tidak? *Jawaban:* Tidak wajib istibra'. *Referensi:* *تكملة المجموع شرح المهذب، ج ١٦، ص ٢٤٢* إذا زنت المرأة لم يجب عليها العدة، سواء كانت حائلا أو حاملا، فإن كانت حائلا جاز للزاني ولغيره عقد النكاح عليها وإن حملت من الزنا فيكره. *بداية المجتهدين، ص ٥٣٦* فاختلفوا في الزنا هل يوجب من التحريم في هؤلاء ما يوجب الوطء في نكاح صحيح أو بشبهة؟ أعني الذي يدرأ فيه الحد، فقال الشافعي: الزنا بالمرأة لا يحرم نكاح أمها ولا ابنتها ولا نكاح أبي الزاني لها ولا ابنه؛ وقال أبي حنيفة: والثوري والأوزاعي: يحرم الزنا ما يحرم النكاح وأما مالك ففي المؤطأ عنه قول الشافعي أنه لا يحرم، وروى عنه ابن القاسم مثل قول أبي حنيفة أنه يحرم؛ وقال سحنون: أصحاب مالك يخالفون ابن القاسم فيها، ويذهبون إلى ما في المؤطأ؛ وقد روى عن الليث أن الوطء بشبهة لا يحرم وهو شاذ. *كفاية الأخيار، ص ٤٢٩* ( فرع ) مذكور في ا

091. KEMBANG API SAAT MAULID

Bagaimana hukum menyalakan petasan dan kembang api ketika pembacaan maulid nabi berlangsung sebagaimana yang saat ini marak sekali terjadi? *Jawaban:* Boleh selama hal itu dilakukan dengan cara yang tetap menjaga etika. *Referensi:* *إحياء علوم الدين – (ج 2 / ص 114)* الخامس: السماع في أوقات السرور تأكيد للسرور وتهييجاً له، وهو مباح إن كان ذلك السرور مباحاً كالغناء في أيام العيد وفي العرس وفي وقت قدوم الغائب وفي وقت الوليمة والعقيقة وعند ولادة المولود وعند ختانه وعند حفظه القرآن العزيز. وكل ذلك مباح لأجل إظهار السرور به. ووجه جوزاه أن من الألحان ما يثير الفرح والسرور والطرب فكل ما جاز السرور به جاز إثاره السرور فيه. ويدل على هذا من النقل إنشاد النساء على السطوح بالدف والألحان عند قدوم رسول الله صلى الله عليه وسلم. *فتح المعين – (ج 3 / ص 85)* وأما صرفه في الصدقة، ووجوه الخير، والمطاعم، والملابس، والهدايا التي لا تليق به، فليس بتبذير. *إعانة الطالبين – (ج 3 / ص 85)* (قوله: فليس بتبذير) أي على الاصح، لان له في ذلك غرضا صحيحا، وهو الثواب، أو التلذذ. ومن ثم قالوا: لا س

090. KUHP DALAM PANDANGAN FIKIH

*Deskripsi Masalah* Dipungkiri atau tidak, hukum yang ada di Indonesia ini kebanyakan tidak berupa hukum islam, seperti KUHP. Padahal kita ketahui bahwa KUHP bukanlah buku asli yang dibuat oleh orang Indonesia melainkan peninggalan Bangsa Belanda pada waktu masih menjajah Indonesia. Ironisnya hukum-hukum tersebut tidak semuanya sama dengan hukum-hukum Islam, seperti pasal 365 yang berbunyi "pencurian yang disertai kekerasan atau ancaman kekerasan dikenai hukuman 9 tahun penjara". *Pertanyaan:* a. Apakah dapat dibenarkan suatu hukuman dengan berlandaskan KUHP, padahal di dalam surat Al Maidah ayat 45 berbunyi " ﻭﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺤﻜﻢ ﺑﻤﺎ ﺃﻧﺰﻝ اﻟﻠﻪ ﻓﺄﻭﻟﺌﻚ ﻫﻢ اﻟﻈﺎﻟﻤﻮﻥ اﻟﻤﺎﺋﺪﺓ/45" ? b. Sebatas manakah kewajiban kita untuk menerapkan hukum-hukum islam di Negara Indonesia? c. Dapatkah orang-ornag Indonesia yang tidak menggunakan hukum Islam digolongkan orang-orang yang tersebut dalam ayat tersebut? *Jawaban:* a. Perlu diketahui bahwa dalam KUHP tidak semuanya menyalahi at

089. MENCANTUMKAN LIBUR NON MUSLIM DI KALENDER

Bagaimana hukum membuat kalender dg mencantumkan hari-hari libur non islam lengkap dengan keterangannya? dan bagaimana pula hukum jual belinya, serta memasangnya di rumah, mesjid dll? *Jawaban:* Hukum mencantumkan hari libur non muslim di kalender diperbolehkan, mengingat hal itu bukan termasuk ciri khas orang non muslim, dan sekedar menjelaskan hari libur nasional. Kecuali jika dalam pencantuman tersebut juga diniati mensyiarkan kegiatan keagamaan non muslim, maka hukumnya haram. *Referensi:* *بغية المسترشدين، ص ٢٤٨* (ﻣﺴﺄﻟﺔ : ي) : ﺣﺎﺻﻞ ﻣﺎ ﺫﻛﺮﻩ اﻟﻌﻠﻤﺎء ﻓﻲ اﻟﺘﺰﻱ ﺑﺰﻱ اﻟﻜﻔﺎﺭ ﺃﻧﻪ ﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﺘﺰﻳﺎ ﺑﺰﻳﻬﻢ ﻣﻴﻼ ﺇﻟﻰ ﺩﻳﻨﻬﻢ ﻭﻗﺎﺻﺪا اﻟﺘﺸﺒﻪ ﺑﻬﻢ ﻓﻲ ﺷﻌﺎﺋﺮ اﻟﻜﻔﺮ ، ﺃﻭ ﻳﻤﺸﻲ ﻣﻌﻬﻢ ﺇﻟﻰ ﻣﺘﻌﺒﺪاﺗﻬﻢ ﻓﻴﻜﻔﺮ ﺑﺬﻟﻚ ﻓﻴﻬﻤﺎ ، ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻻ ﻳﻘﺼﺪ ﻛﺬﻟﻚ ﺑﻞ ﻳﻘﺼﺪ اﻟﺘﺸﺒﻪ ﺑﻬﻢ ﻓﻲ ﺷﻌﺎﺋﺮ اﻟﻌﻴﺪ ﺃﻭ اﻟﺘﻮﺻﻞ ﺇﻟﻰ ﻣﻌﺎﻣﻠﺔ ﺟﺎﺋﺰﺓ ﻣﻌﻬﻢ ﻓﻴﺄﺛﻢ ، ﻭﺇﻣﺎ ﺃﻥ ﻳﺘﻔﻖ ﻟﻪ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﻗﺼﺪ ﻓﻴﻜﺮﻩ ﻛﺸﺪ اﻟﺮﺩاء ﻓﻲ اﻟﺼﻼﺓ. *الفتاوى الفقهية الكبرى، ج ٤، ص ٢٣٤* ﺑﺎﺏ اﻟﺮﺩﺓ ﻭﺳﺌﻞ ﺭﺣﻤﻪ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﺭﺿﻲ ﻋﻨﻪ ﻫﻞ ﻳﺤﻞ اﻟﻠﻌﺐ ﺑﺎﻟﻘﺴﻲ اﻟﺼﻐﺎﺭ اﻟﺘﻲ ﻻ ﺗﻨﻔﻊ ﻭﻻ ﺗﻘﺘﻞ ﺻﻴﺪا ﺑﻞ ﺃﻋﺪﺕ ﻟﻠﻌ

088. PEMBUATAN POLISI TIDUR

Assalamu'alaikum..... Bagaimana hukumnya pembuatan polisi tidur di jalan yang jarang orang nyebrang tetapi sering dilewati sepeda motor. Menimbang; (1). Warga setempat menyetujui. (2). Warga yang melewati jalur itu merasa terganggu. *Jawaban:* Menurut mayoritas ulama' dan pendapat yang dianggap muktamad menurut Imam Nawawi dan Imam Rofi'i, pembuatan polisi tidur mutlak diharamkan, karena selain dapat mengganggu pengguna jalan juga ada kesan memiliki pada jalan tersebut. Namun menurut pendapat yang dianggap muktamad oleh ulama' lain, sebagaimana didukung oleh Imam Subki, hukumnya diperbolehkan selama tidak menimbulkan bahaya pada pengguna jalan. *Referensi:* *بغية المسترشدين، ص ٢٩٣* ولو وجدت دكة في شارع ولم يعرف أصلها كان محلها مستحقاً لأهلها ، فليس لأحد التعرض لها بهدم وغيره ما لم تقم بينة بأنها وضعت تعدياً كما صرح به ابن حجر ، ولا يجوز إحداثها كغيرها ، أي من نحو بناء وشجرة في الشارع وإن لم تضرّ بأن كانت في منعطف على المعتمد عند الشيخين والجمهور ، واعتمد جمع

087. WAKAF IRIGASI SETELAH MATI

*Deskripsi Masalah* Pak Ahmad dan Ibu Hamidah adalah sepasang suami istri yang berkecukupan dalam segi materi, salah satu usaha yang dimiliki adalah tambak yang ada di aliran irigasi. Namun sayangnya keluarga tersebut tidak memiliki anak. Melihat keadaan yang sudah tua, akhirnya Pak Ahmad dan Ibu Hamidah mewakafkan tambak tersebut pada masjid dengan syarat tambak tersebut bisa digarap oleh masjid kalau pak Ahmad dan Ibu Hamidah sudah meninggal dunia. *Pertanyaan:* 1. Bolehkah tambak yang ada dialiran irigasi diwakafkan? 2. Bolehkah mewakafkan sesuatu dengan syarat-syarat tersebut? *Jawaban:* 1. Mengingat pada biasanya hak atas lahan irigasi yang diberikan pemerintah sebatas hak pakai saja, maka mewakafkannya tidak sah, sebagaimana juga menjualnya tidak sah. Kecuali jika memang lahan irigasi tersebut tidak sekedar diberikan hak pakainya, melainkan juga kepemilikan atas lahannya, maka sah diwakafkan. 2. Boleh dan sah. *Referensi:* *الفقه الإسلامي وأدلته ج ١٠ ص ٣٠٢* وقف

086. HUKUM PRIA PAKAI ALAT MANDI WANITA

Assalamu'alaikum... Apakah boleh laki-laki pakai alat mandi yang mana alat tersebut telah tertulis buat kecantikan? *Jawaban:* Selama perlengkapan mandi tersebut tidak menjadi ciri khas tersendiri bagi wanita, maka boleh dipakai laki-laki. Kecuali pemakaian tersebut bertujuan menyerupai wanita. *Referensi:* *حاشية الجمل، ج ٢، ص ٧٨*  وَعَلَيْهِ فَلَيْسَ مَا جَرَتْ بِهِ عَادَةُ كَثِيرٍ مِنْ النِّسَاءِ بِمِصْرَ الْآنَ مِنْ لُبْسِ قِطْعَةِ شَاشٍ عَلَى رُءُوسِهِنَّ حَرَامًا لِأَنَّهُ لَيْسَ بِتِلْكَ الْهَيْئَةِ *مُخْتَصًّا بِالرِّجَالِ وَلَا غَالِبًا فِيهِم*ْ فَلْيُتَنَبَّهْ لَهُ فَإِنَّهُ دَقِيقٌ *فتاوى الرملي، ج ٥، ص ١٥٣* (ﺳﺌﻞ) ﻋﻦ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﺷﺮﺑﻮا ﻣﺒﺎﺣﺎ، ﻭﺃﺩاﺭﻭﻩ ﺑﻴﻨﻬﻢ ﻛﺈﺩاﺭﺓ اﻟﺨﻤﺮ ﻭﻟﻢ ﻳﻘﺼﺪﻭا اﻟﺘﺸﺒﻴﻪ ﺑﺸﺎﺭﺑﻬﺎ ﻓﻬﻞ ﻳﺤﺮﻡ ﺫﻟﻚ ﺃﻡ ﻻ ؟ ( ﻓﺄﺟﺎﺏ ) ﺑﺄﻧﻪ ﻻ ﻳﺤﺮﻡ ﺷﺮﺑﻬﻢ ﺇﻳﺎﻩ ﻋﻠﻰ اﻟﻬﻴﺌﺔ اﻟﻤﺬﻛﻮﺭﺓ ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻳﺤﺮﻡ ﺇﺫا ﻗﺼﺪﻭا ﺑﻪ اﻟﺘﺸﺒﻴﻪ ﺑﺸﺮﺑﺔ اﻟﺨﻤﺮ ﻓﺨﺮﺝ ﺑﻬﺬا ﺃﻣﺮاﻥ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﺃﻥ ﻻ ﻳﻌﺮﻓﻮا ﺃﻥ ﻫﺬﻩ اﻟﻬﻴﺌﺔ ﻫﻴﺌﺔ ﺷﺮﺏ اﻟﺨﻤﺮ . ﺛﺎﻧﻴﻬﻤﺎ ﺃﻥ ﻳﻌﺮﻓﻮﻫﺎ ﻭﻟﻢ ﻳﻘﺼﺪﻭا ﺑﺸﺮﺑﻬﻢ اﻟﻤﺬﻛﻮﺭ اﻟﺘﺸﺒﻴﻪ اﻟﻤﺬﻛﻮﺭ ، ﻭﻣﻌﻠﻮﻡ ﺃﻥ ﻗﺼﺪﻫﻢ ﻻ ﻳ

085. STATUS SUSU HASIL KAROMAH & HUKUM MENAMPAKKAN KEKAROMAHAN

Assalamualaikum. Mohon izin bertanya kiyai. Ada seekor kambing jantan yang mengeluarkan susu setelah diusap bagian perutnya oleh seseorang yang dikenal kewaliannya oleh masyarakat sekitar. Karena masyarakat di sana menganggap itu adalah suatu keajaiban, mereka berbondong-bondong ikut mengambil susu tersebut dengan harapan mendapatkan keberkahan dari wali. *Pertanyaan:* 1. Bagaimana hukum meminum susu itu bagi orang lain tanpa seijin pemilik? 2. Adakah kewajiban mengganti rugi kepada pemilik kambing? 3. Bagaimana pandangan syari'at memperlihatkan kekaromahan dan semacamnya di hadapan orang banyak? *Jawaban:* 1. Tidak boleh meminum air susu tersebut tanpa adanya izin dari pemilik kambing, karena hal yang demikian ini bukan termasuk sesuatu yang biasa dimubahkan. Namun jika ada dugaan kuat bahwa pemiliknya rela air susu kambingnya diambil, maka hukumnya boleh. 2. Ketika tidak boleh diambil, baik karena jelas tidak adanya izin, atau ada dugaan kuat pelimik rela tapi ternya